Abad ke-10) Ilmuwan Arab, Alhazen,
menggambarkan bagaimana tampilan peristiwa gerhana matahari dalam ruangan
gelap.Ruangan tersebut dilengkapi sebuah lubang kecil yang menghadap ke arah
matahari.
(1544) Ilmuwan Fisika
& Matematika Belanda, Reinerus Gemma-Frisius, membuat sketsa proses
fotografi yang ditemukan oleh Alhazen
CONTOH HASIL FOTOGRAFI
Prinsip kerja tersebut
diterapkan pada kamera obscura. Kamera obscura adalah
kamera pertama yang menggebrak dunia fotografi. Bagian utamanya berupa
sebuah kamar gelap tertutup yang hanya memiliki lubang kecil. Jika kamera
dihadapkan pada benda yang diterangi cahaya, pada dinding kamera yang
berhadapan dengan lubang kecil akan terbentuk proyeksi terbalik dari benda
tersebut.
(Abad ke-17) kamera obscura menciut
dan dapat dibawa-bawa. Berupa kotak kecil yang memiliki lubang kecil
berpenutup manual di bagian depannya. Bagian belakang kamera merupakan
tempat film. Lubang kecil berfungsi untuk tempat masuk cahaya yang akan
mencahayai film.
Selanjutnya, untuk mempersingkat waktu
pencahayaan dan meningkatkan kualitas foto, di bagian depan lubang dipasang
lensa masih dengan tutup manual. Berikutnya kamera mulai dilengkapi dengan
diafragma dan rana. Diafragma adalah lubang tempat masuknya cahaya,
sedangkan rana adalah tirai yang menggantikan fungsi penutup manual di bagian
depan lensa. Besar kecilnya diafragma serta lamanya rana membuka dan
menutup dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, sehingga diperoleh ketepatan
pencahayaan guna memperoleh hasil pemotretan yang berkualitas.
(Juni 1888), Eastman
mulai memproduksi box camera dengan merek Kodak.
Dengan kecepatan tunggal 1/125 detik dan fixed-focus lens, kamera
ini mampu merekam semua obyek dengan jelas pada jarak lebih dari 8 kaki. Selain
kamera, film yang digunakan dalam pemotretan mengalami perkembangan sendiri.
FOTOGRAFI
Sebagai istilah umum,
fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau fotodari suatu obyek dengan merekam pantulan
cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling
populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera
JENIS-JENIS
KAMERA
Berdasarkan sistem bidiknya:
— View finder camera
— View camera
— Twin Lens Reflex Camera (box)
— Single Lens Reflex Camera
a. View Finder Camera
·
Jendela bidik dan lensanya terpisah
—
Lensa kamera tidak dapat dilepas dan diganti
—
Kelebihan : memiliki sistem fokus yang baik, terutama di tempat gelap
—
Kekurangan : Terjadi paralax, tidak bisa membuat potret (pas foto) serta gambar
yang ditangkap jendela bidik kecil
—
Paling mudah digunakan
b. View Camera
— Bentuknya seperti akordion
— Sinar yang dipancarkan obyek
foto langsung
— diteruskan melewati lensa
dan berakhi di jendela bidik di belakang kamera
— Kelebihan : Jendela bidik
yang besar memudahkan fokus gambar, kamera fleksibel, tidak terjadi
paralax
— Kekurangan : Membutuhkan
tripod, jendela bidik gelap dan bayangan terbalik atas bawahnya.
c.
Twins Lens Reflex Camera
— Jendela bidik dan lensa
terpisah
— Memiliki cermin (permanen)
yang memantulkan bayangan
— Lensa tidak dapat
ditukar lepas
— Kelebihan : Jendela
bidik yang besar dan berada di bagian atas kamera
— Kekurangan : terjadi
paralax, gambar pada jendela bidik terbalik kiri dan kanannya
serta menggunakan film yang besar.
d. Single
Lens Reflex Camera
— Menggunakan cermin pantul
dan prisma
— Lensa yang dapat ditukar –
lepas
— Sangat
baik untuk mengambil foto candid
— Kelebihan : manual
fotografi, menghilangkan paralax.
— Kekurangan
: Lebih kompleks penggunaannya, terjadi noise.
BAGIAN-BAGIAN KAMERA
a LENSA
— Menurut
macamnya dikenal lensa normal sudut lebar, lensa dan lensa tele. Lensa normal
adalah lensa yang sudut pandangnya serupa mata kita. Jarak antara lensa dengan
film normal (50 mm). Sudut lebar adalah lensa yang panjang fokalnya lebih kecil
dari normal. Dan lensa tele adalah lensa yang panjang fokalnya lebih besar dari
normal.
— Gabungan
dari ke tiga lensa disebut lensa zoom (zoom lens).
— Selain
itu masih ada lensa tambahan seperti lensa makro, lensa C.U dan lain-lain
Macam-macam
lensa
— Lensa
Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan
memberikan karakter bidikan natural.
— Lensa
Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk
menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah
membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa
jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang
berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya,
maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24
mm, 28 mm, dan 35 mm.
— Lensa
Fish Eye. tersedia)”
href=”http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lensa_tele&action=edit&redlink=1″>Lensa
tele merupakan kebalikan lensa zoom banyak digunakan, sebab
pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. DIAFRAGMA
—
Diafragma adalah sejumlah lempengan-lempengan baja yang dapat diatur, sehingga
lubang menjadi besar atau kecil. Bilangan diafragma disebut F/stop biasanya
disingkat. F.
contohnya : F4 ,F5, F8 dan seterusnya.
contohnya : F4 ,F5, F8 dan seterusnya.
—
Diafragma bisa diatur dengan merubah angka skala diafragmanya yang terdapat
pada gelang yang melingkar pada lensa dengan angka-angka 1,4. 2,8 . 4,5 . 6,8.
1,1. 16.
c. SHUTTER
SPEED (KECEPATAN RANA)
—
Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya
1/60 detik
—
Fungsi rana atau kecepatan adalah sebagai alat pembuka dan penutup masuknya
cahaya ke bidang film serta untuk melindungi film dari cahaya
—
Rana pada kamera ada dua macam menurut gerakannya: Rana pusat dan Rana celah.
—
Biasanya angka kecepatan pada kamera tertulis T.B, 1.2, 4, 8, 15, 30, 60, 125,
250, 500, 700, 1000, dan sebagainya. Angka-angka 1.2, 4, 8,15 menunjukkan
lamanya waktu membuka kecepatan 1 detik, 1/4 detik, 1/8 detik, 1/15 detik dan
seterusnya.
—
T: time, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan kalau ditekan lagi akan
menutup.
—
B: Blub, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan jika dilepas akan
menutup.
—
T dan B : dipergunakan untuk pencahayaan lebih dari 1 detik.
d. FOKUS
(PENGATUR JARAK)
—
Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.
—
Untuk menajamkan gambar pada bidang film kita perlu mengatur jarak atau focus
pada kamera dengan cara memutarnya lalu melihatnya pada jendela bidik.
—
Untuk memfocuskan gambar pada kamera ada beberapa macam: kaca buram, gambar
geser, gambar rangka, micro prisma.
e. SKALA TAJAM (RUANG
TAJAM)
Ada tiga faktor yang menentukan ruang
tajam yaitu:
—
Lensa, masing-masing lensa menghasilkan ruang tajam yang berbeda.
— Jarak
pemotretan, makin jauh objek yang kita fokuskan, makin luas ruang tajamnya.
— Diafragma,
makin kecil lubang diafragma, makin luas ruang tajamnya. Makin besar lubang
diafragma, ruang tajamnya semakin sempit.
No comments:
Post a Comment