Wednesday 5 September 2012

SEJARAH FOTOGRAFI


   (Abad ke-10) Ilmuwan Arab, Alhazen, menggambarkan bagaimana tampilan peristiwa gerhana matahari dalam ruangan gelap.Ruangan tersebut dilengkapi sebuah lubang kecil yang menghadap ke arah matahari.
    (1544) Ilmuwan Fisika & Matematika Belanda, Reinerus Gemma-Frisius, membuat sketsa proses fotografi yang ditemukan oleh Alhazen


CONTOH  HASIL FOTOGRAFI
Prinsip kerja tersebut diterapkan pada kamera obscura. Kamera obscura adalah kamera pertama yang menggebrak dunia fotografi.  Bagian utamanya berupa sebuah kamar gelap tertutup yang hanya memiliki lubang kecil.  Jika kamera dihadapkan pada benda yang diterangi cahaya, pada dinding kamera yang berhadapan dengan lubang kecil akan terbentuk proyeksi terbalik dari benda tersebut.
(Abad ke-17) kamera obscura menciut dan dapat dibawa-bawa.  Berupa kotak kecil yang memiliki lubang kecil berpenutup manual di bagian depannya.  Bagian belakang kamera merupakan tempat film.  Lubang kecil berfungsi untuk tempat masuk cahaya yang akan mencahayai film.
    Selanjutnya, untuk mempersingkat waktu pencahayaan dan meningkatkan kualitas foto, di bagian depan lubang dipasang lensa masih dengan tutup manual. Berikutnya kamera mulai dilengkapi dengan diafragma dan rana.  Diafragma adalah lubang tempat masuknya cahaya, sedangkan rana adalah tirai yang menggantikan fungsi penutup manual di bagian depan lensa.  Besar kecilnya diafragma serta lamanya rana membuka dan menutup dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, sehingga diperoleh ketepatan pencahayaan guna memperoleh hasil pemotretan yang berkualitas.
      (Juni 1888), Eastman mulai memproduksi box camera dengan merek Kodak.   Dengan kecepatan tunggal 1/125 detik dan fixed-focus lens, kamera ini mampu merekam semua obyek dengan jelas pada jarak lebih dari 8 kaki. Selain kamera, film yang digunakan dalam pemotretan mengalami perkembangan sendiri.

FOTOGRAFI
Fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau fotodari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera
 JENIS-JENIS KAMERA
Berdasarkan sistem bidiknya:
— View finder camera
— View camera
— Twin Lens Reflex Camera (box)
— Single Lens Reflex Camera

a. View Finder Camera
  • Jendela bidik dan lensanya terpisah
—        Lensa kamera tidak dapat dilepas dan diganti
—        Kelebihan : memiliki sistem fokus yang baik, terutama di tempat gelap
—        Kekurangan : Terjadi paralax, tidak bisa membuat potret (pas foto) serta gambar yang ditangkap jendela bidik kecil
—        Paling mudah digunakan

b. View Camera
— Bentuknya seperti akordion
—  Sinar yang dipancarkan obyek foto langsung
—  diteruskan melewati lensa dan berakhi  di jendela bidik di belakang kamera
—  Kelebihan : Jendela bidik yang besar memudahkan fokus gambar, kamera fleksibel, tidak terjadi paralax
—  Kekurangan : Membutuhkan tripod,  jendela  bidik gelap dan bayangan terbalik atas bawahnya.
       c. Twins Lens Reflex Camera
—  Jendela bidik dan lensa terpisah
—  Memiliki cermin (permanen) yang  memantulkan bayangan
—   Lensa tidak dapat ditukar lepas
—   Kelebihan : Jendela bidik yang besar dan   berada di bagian atas kamera
—   Kekurangan : terjadi paralax, gambar pada   jendela bidik terbalik kiri dan kanannya serta menggunakan film yang besar.
 d. Single Lens Reflex  Camera
—  Menggunakan cermin pantul dan prisma
—  Lensa yang dapat ditukar – lepas
—  Sangat baik untuk mengambil foto candid
—   Kelebihan : manual fotografi, menghilangkan paralax.
—  Kekurangan : Lebih kompleks penggunaannya, terjadi noise.
 BAGIAN-BAGIAN KAMERA
a     LENSA
—    Menurut macamnya dikenal lensa normal sudut lebar, lensa dan lensa tele. Lensa normal adalah lensa yang sudut pandangnya serupa mata kita. Jarak antara lensa dengan film normal (50 mm). Sudut lebar adalah lensa yang panjang fokalnya lebih kecil dari normal. Dan lensa tele adalah lensa yang panjang fokalnya lebih besar dari normal.
—     Gabungan dari ke tiga lensa disebut lensa zoom (zoom lens).
—     Selain itu masih ada lensa tambahan seperti lensa makro, lensa C.U dan lain-lain
 Macam-macam lensa
—                  Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.

—                Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
—                Lensa Fish Eyetersedia)” href=”http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lensa_tele&action=edit&redlink=1″>Lensa tele merupakan kebalikan lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
   b.      DIAFRAGMA
—        Diafragma adalah sejumlah lempengan-lempengan baja yang dapat diatur, sehingga lubang menjadi besar atau kecil. Bilangan diafragma disebut F/stop biasanya disingkat. F.
contohnya : F4 ,F5, F8 dan seterusnya.

—        Diafragma bisa diatur dengan merubah angka skala diafragmanya yang terdapat pada gelang yang melingkar pada lensa dengan angka-angka 1,4. 2,8 . 4,5 . 6,8. 1,1. 16.
 c.  SHUTTER SPEED (KECEPATAN RANA)
—        Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik
—        Fungsi rana atau kecepatan adalah sebagai alat pembuka dan penutup masuknya cahaya ke bidang film serta untuk melindungi film dari cahaya
—        Rana pada kamera ada dua macam menurut gerakannya: Rana pusat dan Rana celah.
—        Biasanya angka kecepatan pada kamera tertulis T.B, 1.2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 700, 1000, dan sebagainya. Angka-angka 1.2, 4, 8,15 menunjukkan lamanya waktu membuka kecepatan 1 detik, 1/4 detik, 1/8 detik, 1/15 detik dan seterusnya.
—        T: time, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan kalau ditekan lagi akan menutup.
—        B: Blub, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan jika dilepas akan menutup.
—        T dan B : dipergunakan untuk pencahayaan lebih dari 1 detik.
 d.       FOKUS (PENGATUR JARAK)
—        Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.
—        Untuk menajamkan gambar pada bidang film kita perlu mengatur jarak atau focus pada kamera dengan cara memutarnya lalu melihatnya pada jendela bidik.
—                  Untuk memfocuskan gambar pada kamera ada beberapa macam: kaca buram, gambar geser, gambar rangka, micro prisma.
 e.     SKALA TAJAM (RUANG TAJAM)
Ada tiga faktor yang menentukan ruang tajam yaitu:
—        Lensa, masing-masing lensa menghasilkan ruang tajam yang berbeda.
—       Jarak pemotretan, makin jauh objek yang kita fokuskan, makin luas ruang tajamnya.
—        Diafragma, makin kecil lubang diafragma, makin luas ruang tajamnya. Makin besar lubang diafragma, ruang tajamnya semakin sempit.

No comments:

Post a Comment