Saturday 29 September 2012

Telaga Sarangan

           Telaga Sarangan adalah salah satu obyek wisata di kabupaten Karanganyar, dekat dengan Gunung Lawu, hawanya sangat sejuk, dengan panorama alam yang di tawarkan.menambah dayatarik bagi kawasan ini.














FOTO,Kawasan Telaga Sarangan, di daerah Karanganyar

Friday 28 September 2012

Legenda VAMPIRE

VAMPIRE

Legenda Vampire adalah makluk yang di kutuk oleh Tuhan,menjadi manusia setengah kelelawar.  Vampire hanya akan  keluar  pada malam hari untuk mecari makan yakni darah manusia, mitos yang berkembang siapapun yang selamat dari gigitan vampire akan berubah menjadi vampire,pada siang hari vampire bersembunyi, karena tidak tahan dengan sinar matahari.

















Foto Wanita Vampire

FOTO PANJI TENGKORAK

 
  FOTO PANJI TENGKORAK


Thursday 27 September 2012

Pertunjukan Topeng Monyet


Pertunjukan Topeng Monyet

Pertunjukan topeng monyet adalah pertunjukan kesenian daerah, merupakan salah satu budaya di Indonesia, dimana monyet tersebut dilatih agar bisa bertingkah laku seperti manusia




Foto salah satu atraksi topeng monyet,yakni mendorong gerobak

FOTO SUSTER NGESOT

FOTO SUSTER NGESOT

Wednesday 26 September 2012

Istirahat dulu,ya bang, badanku gatal semua,nih,






Foto , Monyet yang baru istirahat, setelah melakukan pertunjukan Topeng Monyet

Topeng Monyet adalah salah satu kesenian, yang berasal dari jawa, dimana mereka memelihara seekor monyet, dan melatihnya, untuk mendapatkan uang, atraksi topeng monyet ini sangat menghibur,dan dapat menghilang strees.
 .

FOTO MODIFICATION MOTOR MODEL JOKOWI DAN AHOK

FOTO MODIFIKASI DENGAN MODEL JOKOWI DAN AHOK



Sunday 23 September 2012

Alas Kethu


Alas Kethu, alas dalam bahasa Indonesia berarti hutanadalah hutan rimba di kawasan WONOGIRI, hutan ini sering dipakai untuk acara wisata, berkemah, kegiatan OUT BOND, dan lain-lain,Hawa yang sejuk, dipagi hari, dan udara yang tidak terlalu panas di siang hari, menjadi salah satu alternatif bagi mereka yang ingin menikmati liburan di wilayah Wonogiri.










Foto Alas Kethu

MUSIUM SANGIRAN

MUSIUM SANGIRAN

Musium Sangiran, terletak di daerah Sragen, Musium ini menyimpan berbagai macam koleksi kerangka manusia dan hewan pada pada zaman purbakala, misal kerangka manusia PITHECAN TROPUS ERECTUS,HOMO SAPIEN, dan lain sebagainya. yanag banyak mengandung nilai sejarah dari peradaban yang tinggi di INDONESIA,
















Foto Pintu gerbang Musium Sangiran, Di foto dengan menggunakan kamera saku

Thursday 20 September 2012

Foto air Terjun Di slogohimo

  Kabupaten Wonogiri, masuk dalam propinsi Jawa Tengah,menyimpan banyak keindahan alam, yang menakjubkan, salah satunya adalah air terjun Slogohimo, Konon, menurut legenda yang berkembang barang siapa yang mandi di bawah air terjun Slogohimo, akan menambah daya aura dalam tubuhnya, sehingga orang tersebut terlihat tampan, atau lebih cantik sehabis mandi, karena kejernihan air di Slogohimo, menurut para pakar Spiritual, mengandung tuah daya pengasihan tingkat tinggi.


 Foto air Terjun di Slogohimo, wonogiri

EMO Broken Heart

Foto Rongten MY Broken Heart


Wednesday 19 September 2012

Foto Lereng Gunung Sindoro



















Foto Lereng Gunung Sindoro

MEMILIH ISO DALAM FOTOGRAFI


      Salah satu yang harus kita tentukan sebelum memotret adalah ISO. ISO adalah sensitivitas sensor, Dimana semakin tinggi ISO akan semakin terang fotonya,tetapi jika terlalu tinggi ISO –nya, Kualitas foto menurun( ada bintik-bintik/ noise, warna dan detail memudar )
Idealnya ISO kita settng ke angka terendah seperti   ISO 100 atau ISO 200 bila kita memotret pada hari yang cerah, dan menaikan ISO bila kita memotret dalam ruangan yang gelap.



































Foto Pintu Rumah , difoto dengan menggunakan ISO 3200

Untuk menentukan ISO adalah dengan berdasarkan cahaya lingkungan dan jenis fotografinya.
Dibawah ini beberapa nilai ISO yang digunakan untuk memotret
ISO 100 sampai 200 di gunakan untuk memotret pada hari yang cerah,diluar ruangan, atau bila kita menggunakan lampu FLASH
ISO 400 di gunakan untuk memotret pada saat cuaca mendung, sore hari sebelum matahari terbenam
ISO 800 di gunakan untuk memotret  di dalam ruangan dengan  lampu yang terang.
ISO 1600 di gunakan untuk memotret di dalam ruangan
ISO 3200 di gunakan untuk memotret  didalam ruangan yang gelap,sesaat setelah matahari terbenam
ISO 6400 di gunakan untuk memotret  di dalam ruangan dengan lampu kecil

Monday 17 September 2012

FOTO PENAMPAKAN HANTU


FOTO PENAMPAKAN HANTU

Penampakan Hantu wanita, di sebuah kamar kosong, yang tertangkap kamera





Sunday 16 September 2012

MEMILIH UKURAN DAN FORMAT FOTO


Salah satu langkah awal yang penting sebelum memulai memotret adalah memilih ukuran foto,  format foto dan kualitas foto, Ukuran foto dinyatakan dalam satuan mega piksel( mp). Semakin banyak megapikselnya, semakin besar ukuran foto dan semakin banyak ruang kartu memori yang terambil.
Kualitas foto yang baik adalah yang menghasilkan foto yang tajam, tidak pecah bila diperbesar (ZOOM) sampai 100% dan memiliki gradasi warna yang baik


FOTO BUNGA,dengan ukuran file berukuran besar

Macam-macam ukuran file foto

LARGE:             Ukuran foto yang paling besar dengan memanfaatkan resolusi foto maksimun dari kamera. Format ini memakan tempat yang paling besar dan digunakan cetak ukuran besar,untuk ukuran diatas  10 R, ukuran foto 18 mega piksel( mp), dengan ukuran file 7,5 MB (Mega Byte)
MEDIUM:         Ukuran foto menengah dengan memanfaatkan resolusi foto menengah dari kamera. Format ini memakan tempat yang tidak terlalu  besar dan digunakan cetak ukuran menengah ,untuk ukuran sedang  misalnya 5 R dan 8 R, ukuran foto 8 mega piksel( mp), dengan ukuran file 4 MB (Mega Byte)
SMALL :             Ukuran foto yang paling kecil dengan memanfaatkan resolusi foto minimun  dari kamera. Format ini memakan tempat yang paling sedikit  dan digunakan cetak ukuran kecil r,untuk ukuran maksimal  5 R, ukuran foto 4,5  mega piksel( mp), dengan ukuran file 2 ,5 MB (Mega Byte)



Thursday 13 September 2012

Photo Candi Prambanan

Candi Prambanan, Yogyakarta,

    Candi prambanan, merupakan salah satu obyek wisata yang sering di kunjungi turis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,
  
 Photo Candi Prambanan

    Mitos yang menyelimuti dari candi prambanan, adalah mengenai misteri Roro Jonggrang, yang akan di persunting untuk di jadikan istri oleh Bandung Bandawasa, karena pada dasarnya Roro Jonggrang tidak menyukai Bandung Bandawasa, maka Roro Jonggrang menolak dengan cara halus, yakni dengan menyuruh Bandung Bandawasa membuat seribu candi dalam waktu semalam, dengan menggunakan ajian bandung bandawasa, maka terciptalah 999 candi, untuk melengkapinya Bandung Bandawasa, menjadikan Roro Jongrang menjadi patung
    Konon kabarnya siapa saja yang berpacaran di bawah patung Roro Jongrang, hubungannya akan segera berakhir, entah benar atau salah ,hanya TUHAN yang tahu,..

BENTENG VAN DE BURG ,Tahun 1901

PHOTO BENTENG VAN DE BURG ,Tahun 1901


Friday 7 September 2012

JL MALIOBORO,Tempo dulu

PHOTO JL MALIOBORO,di YogyakartaTempo dulu,


Kode Etik Jurnalistik: Etika Profesional Wartawan


WARTAWAN adalah sebuah profesi. Dengan kata lain, wartawan adalah seorang profesional, seperti halnya dokter, bidan, guru, atau pengacara. Sebuah pekerjaan bisa disebut sebagai profesi jika memiliki empat hal berikut, sebagaimana dikemukakan seorang sarjana India, Dr. Lakshamana Rao:
Harus terdapat kebebasan dalam pekerjaan tadi.
Harus ada panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan itu.
Harus ada keahlian (expertise).
Harus ada tanggung jawab yang terikat pada kode etik pekerjaan. (Assegaf, 1987).
Menurut saya, wartawan (Indonesia) sudah memenuhi keempat kriteria profesioal tersebut.
1. Wartawan memiliki kebebasan yang disebut kebebasan pers, yakni kebebasan mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. UU No. 40/1999 tentang Pers menyebutkan, kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara, bahkan pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan, atau pelarangan penyiaran (Pasal 4 ayat 1 dan 2). Pihak yang mencoba menghalangi kemerdekaan pers dapat dipidana penjara maksimal dua tahun atau dena maksimal Rp 500 juta (Pasal 18 ayat 1).
Meskipun demikian, kebebasan di sini dibatasi dengan kewajiban menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah (Pasal 5 ayat 1).
Memang, sebagai tambahan, pada prakteknya, kebebasan pers sebagaimana dipelopori para penggagas Libertarian Press pada akhirnya lebih banyak dinikmati oleh pemilik modal atau owner media massa. Akibatnya, para jurnalis dan penulisnya harus tunduk pada kepentingan pemilik atau setidaknya pada visi, misi, dan rubrikasi media tersebut. Sebuah koran di Bandung bahkan sering “mengebiri” kreativitas wartawannya sendiri selain mem-black list sejumlah penulis yang tidak disukainya.
2. Jam kerja wartawan adalah 24 jam sehari karena peristiwa yang harus diliputnya sering tidak terduga dan bisa terjadi kapan saja. Sebagai seorang profesional, wartawan harus terjun ke lapangan meliputnya. Itulah panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan sebagai wartawan. Bahkan, wartawan kadang-kadang harus bekerja dalam keadaan bahaya. Mereka ingin –dan harus begitu– menjadi orang pertama dalam mendapatkan berita dan mengenali para pemimpin dan orang-orang ternama.
3. Wartawan memiliki keahlian tertentu, yakni keahlian mencari, meliput, dan menulis berita, termasuk keahlian dalam berbahasa tulisan dan Bahasa Jurnalistik.
4. Wartawan memiliki dan menaati Kode Etik Jurnalistik (Pasal 7 ayat (2) UU No. 40/1999 tentang Pers). Dalam penjelasan disebutkan, yang dimaksud dengan Kode Etik Jurnalistik adalah Kode Etik yang disepakati organisasi wartawan dan ditetapkan oleh Dewan Pers.
Kode Etik Jurnalistik (KEJ) pertama kali dikeluarkan dikeluarkan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). KEJ itu antara lain menetapkan.
Berita diperoleh dengan cara yang jujur.
         Meneliti kebenaran suatu berita atau keterangan sebelum menyiarkan (check and recheck).
Sebisanya membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat (opinion).
Menghargai dan melindungi kedudukan sumber berita yang tidak mau disebut namanya. Dalam hal ini, seorang wartawan tidak boleh memberi tahu di mana ia mendapat beritanya jika orang yang memberikannya memintanya untuk merahasiakannya.
Tidak memberitakan keterangan yang diberikan secara off the record (for your eyes only).
Dengan jujur menyebut sumbernya dalam mengutip berita atau tulisan dari suatu suratkabar atau penerbitan, untuk kesetiakawanan profesi.
Ketika Indonesia memasuki era reformasi dengan berakhirnya rezim Orde Baru, organisasi wartawan yang tadinya “tunggal”, yakni hanya PWI, menjadi banyak. Maka, KEJ pun hanya “berlaku” bagi wartawan yang menjadi anggota PWI. Namun demikian, organisasi wartawan yang muncul selain PWI pun memandang penting adanya Kode Etik Wartawan. Pada 6 Agustus 1999, sebanyak 24 dari 26 organisasi wartawan berkumpul di Bandung dan menandatangani Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI). Sebagian besar isinya mirip dengan KEJ PWI. KEWI berintikan tujuh hal sebagai berikut:
1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.
2. Wartawan Indonesia menempuh tatacara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi.
3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat.
4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila.
5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi.
6. Wartawan Indonesia memiliki Hak Tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai kesepakatan.
7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani Hak Jawab.
KEWI kemudian ditetapkan sebagai Kode Etik yang berlaku bagi seluruh wartawan Indonesia. Penetapan dilakukan Dewan Pers sebagaimana diamanatkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers melalui SK Dewan Pers No. 1/SK-DP/2000 tanggal 20 Juni 2000.
Penetapan Kode Etik itu guna menjamin tegaknya kebebasan pers serta terpenuhinya hak-hak masyarakat. Kode Etik harus menjadi landasan moral atau etika profesi yang bisa menjadi pedoman operasional dalam menegakkan integritas dan profesionalitas wartawan. Pengawasan dan penetapan sanksi atas pelanggaran kode etik tersebut sepenuhnya diserahkan kepada jajaran pers dan dilaksanakan oleh organisasi yang dibentuk untuk itu.
KEWI harus mendapat perhatian penuh dari semua wartawan. Hal itu jika memang benar-benar ingin menegakkan citra dan posisi wartawan sebagai “kaum profesional”. Paling tidak, KEWI itu diawasi secara internal oleh pemilik atau manajemen redaksi masing-masing media massa.

Wednesday 5 September 2012

SEJARAH FOTOGRAFI


   (Abad ke-10) Ilmuwan Arab, Alhazen, menggambarkan bagaimana tampilan peristiwa gerhana matahari dalam ruangan gelap.Ruangan tersebut dilengkapi sebuah lubang kecil yang menghadap ke arah matahari.
    (1544) Ilmuwan Fisika & Matematika Belanda, Reinerus Gemma-Frisius, membuat sketsa proses fotografi yang ditemukan oleh Alhazen


CONTOH  HASIL FOTOGRAFI
Prinsip kerja tersebut diterapkan pada kamera obscura. Kamera obscura adalah kamera pertama yang menggebrak dunia fotografi.  Bagian utamanya berupa sebuah kamar gelap tertutup yang hanya memiliki lubang kecil.  Jika kamera dihadapkan pada benda yang diterangi cahaya, pada dinding kamera yang berhadapan dengan lubang kecil akan terbentuk proyeksi terbalik dari benda tersebut.
(Abad ke-17) kamera obscura menciut dan dapat dibawa-bawa.  Berupa kotak kecil yang memiliki lubang kecil berpenutup manual di bagian depannya.  Bagian belakang kamera merupakan tempat film.  Lubang kecil berfungsi untuk tempat masuk cahaya yang akan mencahayai film.
    Selanjutnya, untuk mempersingkat waktu pencahayaan dan meningkatkan kualitas foto, di bagian depan lubang dipasang lensa masih dengan tutup manual. Berikutnya kamera mulai dilengkapi dengan diafragma dan rana.  Diafragma adalah lubang tempat masuknya cahaya, sedangkan rana adalah tirai yang menggantikan fungsi penutup manual di bagian depan lensa.  Besar kecilnya diafragma serta lamanya rana membuka dan menutup dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, sehingga diperoleh ketepatan pencahayaan guna memperoleh hasil pemotretan yang berkualitas.
      (Juni 1888), Eastman mulai memproduksi box camera dengan merek Kodak.   Dengan kecepatan tunggal 1/125 detik dan fixed-focus lens, kamera ini mampu merekam semua obyek dengan jelas pada jarak lebih dari 8 kaki. Selain kamera, film yang digunakan dalam pemotretan mengalami perkembangan sendiri.

FOTOGRAFI
Fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya.
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau fotodari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera
 JENIS-JENIS KAMERA
Berdasarkan sistem bidiknya:
— View finder camera
— View camera
— Twin Lens Reflex Camera (box)
— Single Lens Reflex Camera

a. View Finder Camera
  • Jendela bidik dan lensanya terpisah
—        Lensa kamera tidak dapat dilepas dan diganti
—        Kelebihan : memiliki sistem fokus yang baik, terutama di tempat gelap
—        Kekurangan : Terjadi paralax, tidak bisa membuat potret (pas foto) serta gambar yang ditangkap jendela bidik kecil
—        Paling mudah digunakan

b. View Camera
— Bentuknya seperti akordion
—  Sinar yang dipancarkan obyek foto langsung
—  diteruskan melewati lensa dan berakhi  di jendela bidik di belakang kamera
—  Kelebihan : Jendela bidik yang besar memudahkan fokus gambar, kamera fleksibel, tidak terjadi paralax
—  Kekurangan : Membutuhkan tripod,  jendela  bidik gelap dan bayangan terbalik atas bawahnya.
       c. Twins Lens Reflex Camera
—  Jendela bidik dan lensa terpisah
—  Memiliki cermin (permanen) yang  memantulkan bayangan
—   Lensa tidak dapat ditukar lepas
—   Kelebihan : Jendela bidik yang besar dan   berada di bagian atas kamera
—   Kekurangan : terjadi paralax, gambar pada   jendela bidik terbalik kiri dan kanannya serta menggunakan film yang besar.
 d. Single Lens Reflex  Camera
—  Menggunakan cermin pantul dan prisma
—  Lensa yang dapat ditukar – lepas
—  Sangat baik untuk mengambil foto candid
—   Kelebihan : manual fotografi, menghilangkan paralax.
—  Kekurangan : Lebih kompleks penggunaannya, terjadi noise.
 BAGIAN-BAGIAN KAMERA
a     LENSA
—    Menurut macamnya dikenal lensa normal sudut lebar, lensa dan lensa tele. Lensa normal adalah lensa yang sudut pandangnya serupa mata kita. Jarak antara lensa dengan film normal (50 mm). Sudut lebar adalah lensa yang panjang fokalnya lebih kecil dari normal. Dan lensa tele adalah lensa yang panjang fokalnya lebih besar dari normal.
—     Gabungan dari ke tiga lensa disebut lensa zoom (zoom lens).
—     Selain itu masih ada lensa tambahan seperti lensa makro, lensa C.U dan lain-lain
 Macam-macam lensa
—                  Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.

—                Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
—                Lensa Fish Eyetersedia)” href=”http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lensa_tele&action=edit&redlink=1″>Lensa tele merupakan kebalikan lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
   b.      DIAFRAGMA
—        Diafragma adalah sejumlah lempengan-lempengan baja yang dapat diatur, sehingga lubang menjadi besar atau kecil. Bilangan diafragma disebut F/stop biasanya disingkat. F.
contohnya : F4 ,F5, F8 dan seterusnya.

—        Diafragma bisa diatur dengan merubah angka skala diafragmanya yang terdapat pada gelang yang melingkar pada lensa dengan angka-angka 1,4. 2,8 . 4,5 . 6,8. 1,1. 16.
 c.  SHUTTER SPEED (KECEPATAN RANA)
—        Rana adalah sejenis tirai yang dapat dibuka selama waktu tertentu, misalnya 1/60 detik
—        Fungsi rana atau kecepatan adalah sebagai alat pembuka dan penutup masuknya cahaya ke bidang film serta untuk melindungi film dari cahaya
—        Rana pada kamera ada dua macam menurut gerakannya: Rana pusat dan Rana celah.
—        Biasanya angka kecepatan pada kamera tertulis T.B, 1.2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 700, 1000, dan sebagainya. Angka-angka 1.2, 4, 8,15 menunjukkan lamanya waktu membuka kecepatan 1 detik, 1/4 detik, 1/8 detik, 1/15 detik dan seterusnya.
—        T: time, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan kalau ditekan lagi akan menutup.
—        B: Blub, bila tombol kecepatan ditekan akan membuka dan jika dilepas akan menutup.
—        T dan B : dipergunakan untuk pencahayaan lebih dari 1 detik.
 d.       FOKUS (PENGATUR JARAK)
—        Fokus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu.
—        Untuk menajamkan gambar pada bidang film kita perlu mengatur jarak atau focus pada kamera dengan cara memutarnya lalu melihatnya pada jendela bidik.
—                  Untuk memfocuskan gambar pada kamera ada beberapa macam: kaca buram, gambar geser, gambar rangka, micro prisma.
 e.     SKALA TAJAM (RUANG TAJAM)
Ada tiga faktor yang menentukan ruang tajam yaitu:
—        Lensa, masing-masing lensa menghasilkan ruang tajam yang berbeda.
—       Jarak pemotretan, makin jauh objek yang kita fokuskan, makin luas ruang tajamnya.
—        Diafragma, makin kecil lubang diafragma, makin luas ruang tajamnya. Makin besar lubang diafragma, ruang tajamnya semakin sempit.