Wednesday 31 October 2012
Tuesday 30 October 2012
Monday 29 October 2012
Sunday 28 October 2012
Gemiricik Air Di Selo
Foto gemiricik air di selo
Selo adalah kawasan dilereng gunung merapi, salah satu gunung yang aktif di Tanah Jawa,untuk pendakian ke puncak merapi,biasanya para pendaki lebih memilih jalur ini, karena jalannya tidak terlalu curam
Friday 26 October 2012
Wednesday 24 October 2012
Monday 22 October 2012
Saturday 20 October 2012
Thursday 18 October 2012
Wednesday 17 October 2012
Tuesday 16 October 2012
Monday 15 October 2012
Tendangan Memutar (Ushiro Mawashi Geri)
FOTO, memperlihatkan seorang karateka sedang melakukan kumite dengan melakukan tendangan memutar atau Ushiro Mawashi Geri
kamera fotografi Pertama (1820)
Diciptakan pada dekade pertama abad ke-19, fotografi
(dengan cara kamera) tampaknya mampu menangkap lebih detail dan informasi dari
media tradisional, seperti lukisan dan patung. Fotografi sebagai proses yang dapat digunakan kembali ke 1820-an dengan
perkembangan fotografi kimia. Yang permanen pertama photoetching adalah gambar yang dihasilkan pada tahun 1822 oleh Perancis penemu Nicéphore Niépce , tapi itu hancur oleh upaya selanjutnya untuk menduplikasi itu. Niépce berhasil lagi pada tahun 1825. Dia membuat foto permanen pertama dari alam (nya View from the Window
di Le Gras ) dengan kamera obscura pada tahun 1826.
Karena foto-fotonya begitu lama untuk mengekspos (delapan jam), ia berusaha menemukan proses baru. Bekerja sama dengan Louis Daguerre , mereka bereksperimen dengan senyawa
perak berdasarkan Johann Heinrich Schultz penemuan pada tahun 1816 bahwa perak dan menggelapkan campuran kapur bila
terkena cahaya. Niépce meninggal pada tahun 1833, tetapi
Daguerre melanjutkan pekerjaan, akhirnya mencapai puncaknya dengan perkembangan Daguerreotype pada tahun 1837. Daguerre mengambil foto pertama kalinya
seseorang tahun 1838 ketika, saat mengambil daguerreotype dari jalan Paris,
pejalan kaki berhenti untuk bersinar sepatu, cukup lama untuk ditangkap oleh
paparan panjang (beberapa menit). Akhirnya, Prancis setuju
untuk membayar pensiun Daguerre untuk formula, dalam pertukaran untuk janjinya
untuk mengumumkan penemuannya kepada dunia sebagai karunia Perancis, yang ia
lakukan pada tahun 1839.
Foto Kungfu Cooking
Sebuah jendela
berkisi-kisi diLacock Abbey , Inggris, difoto olehWilliam Fox Talbot pada tahun 1835.Ditampilkan di sini dalam bentuk positif, ini adalah tertua
negatif foto yang masih ada dibuat dalam kamera.
Sementara itu, Hercules Florence telah menciptakan proses yang sangat mirip
pada tahun 1832 di Brasil, penamaan itu Photographie , dan Inggris penemuWilliam Fox Talbot sebelumnya menemukan cara lain untuk memperbaiki citra proses perak tetapi
merahasiakannya. Setelah membaca tentang penemuan Daguerre,
Talbot halus proses nya sehingga potret dibuat tersedia kepada massa. Pada 1840, Talbot telah menemukan calotype proses, yang menciptakannegatif gambar. yang terkenal Talbot 1.835 cetak dari
jendela Oriel di Lacock Abbey adalah yang tertua negatif dikenal yang
ada.
John Herschel membuat banyak kontribusi ke metode baru. Dia menemukan cyanotype proses, sekarang akrab sebagai "cetak
biru". Dia adalah orang pertama yang menggunakan
istilah "fotografi", "negatif" dan "positif". Ia menemukan larutan natrium tiosulfat menjadi pelarut halida perak di
tahun 1819, dan memberitahu Talbot dan Daguerre penemuannya pada tahun 1839
yang dapat digunakan untuk "memperbaiki" gambar dan membuat mereka
permanen. Dia membuat pertama kaca negatif pada tahun 1839-an.
Mid-abad ke-19
"Brady berdiri" table foto model sandaran tangan, dimaksudkan untuk
menjaga model potret lebih diam selama waktu paparan yang lama (peralatan
studio dijuluki setelah fotografer AS terkenal,Mathew Brady ).
Pada bulan Maret 1851, Frederick Scott Archer mempublikasikan penemuannya dalam "The Chemist" pada pelat basah collodion proses. Ini menjadi proses yang paling banyak
digunakan antara 1852 dan akhir 1860-an ketika lempeng kering diperkenalkan. Ada tiga subset untuk proses collodion, sedangkanAmbrotype (citra positif pada kaca), yang Ferrotype atau Tintype (citra positif pada logam) dan negatif yang dicetak pada albumen atau kertas garam.
Banyak kemajuan dalam pelat kaca fotografi dan
percetakan dilakukan melalui abad ke-19. Pada tahun 1884, George Eastman mengembangkan teknologi film yang untuk menggantikan pelat fotografi , yang mengarah ke teknologi yang digunakan oleh kamera film hari ini.
Pada tahun 1908 Gabriel Lippmann memenangkan Nobel Nobel dalam Fisika untuk
metodenya dalam warna mereproduksi fotografi berdasarkan fenomenainterferensi , juga dikenal sebagai piring Lippmann .
PERUBAHAN BENTUK
Sunday 14 October 2012
AJI SENGGARA MACAN
Foto rekayasa, menggunakan Aji Senggara Macan
Ajian Senggara Macan adalah ilmu kebatinan dari tanah Jawa, yang diambil dari suara auman seekor harimau, Konon menurut cerita, jika seekor harimau mengaum maka seluruh isi hutan akan lari ketakutan. Ajian ini menjadi salah satu kebanggaan para pendekar di Jawa, bagian Timur.
Ilmu ini menggunakan suara sebagai gertakan, orang yang terkena ilmu ini bisa ketakutan setengah mati, karena seolah-olah lawan melihat seekor harimau ada di depannya,
Untuk mendapatkan ilmu ini tidaklah mudah, paling tidak ada lelaku yang harus dijalani.
YELLOW EYES
FOTO DIGITAL IMAGING, YELLOW EYES,
Sorot mata ini menggambarkan aura seseorang yang diliputi dengan lambang ke emasan, dan lambang kemakmuran, Konon menurut legenda pemilik mata ini, dapat mendatangkan rizki dari arah yang tidak terduga, dengan jalan si pemilik mata ini selalu membaca ISTIFAR
Saturday 13 October 2012
Matahari berbentuk cincin
Foto Matahari berbentuk cincin
MEMILIH UKURAN DAN FORMAT FOTO
Salah satu langkah awal yang
penting sebelum memulai memotret adalah memilih ukuran foto, format foto dan kualitas foto, Ukuran foto
dinyatakan dalam satuan mega piksel( mp). Semakin banyak megapikselnya, semakin
besar ukuran foto dan semakin banyak ruang kartu memori yang terambil.
Kualitas foto yang baik adalah
yang menghasilkan foto yang tajam, tidak pecah bila diperbesar (ZOOM) sampai
100% dan memiliki gradasi warna yang baik
Foto, Winter Leaves
Macam-macam ukuran file foto
LARGE: Ukuran foto yang paling besar dengan
memanfaatkan resolusi foto maksimun dari kamera. Format ini memakan tempat yang
paling besar dan digunakan cetak ukuran besar,untuk ukuran diatas 10 R, ukuran foto 18 mega piksel( mp), dengan
ukuran file 7,5 MB (Mega Byte)
MEDIUM: Ukuran foto menengah dengan
memanfaatkan resolusi foto menengah dari kamera. Format ini memakan tempat yang
tidak terlalu besar dan digunakan cetak
ukuran menengah ,untuk ukuran sedang misalnya
5 R dan 8 R, ukuran foto 8 mega piksel( mp), dengan ukuran file 4 MB (Mega
Byte)
LARGE: Ukuran foto yang paling kecil dengan
memanfaatkan resolusi foto minimun dari
kamera. Format ini memakan tempat yang paling sedikit dan digunakan cetak ukuran kecil r,untuk
ukuran maksimal 5 R, ukuran foto 4,5 mega piksel( mp), dengan ukuran file 2 ,5 MB
(Mega Byte)
Friday 12 October 2012
DASAR UNTUK MENGUASAI KAMERA DSLR
Langkah awal yang harus dipelajari untuk menguasai Kamera DSLR
adalah Shutter Speed, Aperture/Diafragma dan ISO. Karena ketiga hal tersebut
yang nantinya akan menghasilkan sebuah foto dengan komposisi dan tonal. Saya
akan coba menjelaskan satu persatu mengenai tiga hal tersebut
Shutter Speed,
merupakan kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai. Kecepatan ini yang nantinya
akan menentukan seberapa banyak sinar yang ditangkap. Berikut kecepatan Shutter
speed yang terdapat pada sebuah kamera DSLR.
1. Bulb artinya kecepatan terbuka dan tertutupnya tirai di tentukan sendiri oleh klik telunjuk kita pada shutter release. Sehingga bulb ini dapat menjadi alternative ketika kita tidak menemukan shutter speed yang disediakan oleh DSLR. Namun menggunakan bulb terkadang membutuhkan naluri yang kuat.
2. Slow Speed, adalah kategori kecepatan rendah dalam Shutter speed. Angkanya adalah mulai dari lebih dari 2 detik hingga seper tiga puluh detik (1/30s). Slow Speed biasanya digunakan pada saat kondisi objek, foreground maupun background minim cahaya. Namun ada resiko yang harus dibayar ketika menggunakan slow speed, penggunaan objek slow speed sebaiknya tidak pada objek bergerak dan untuk hasil maksimal, wajib menggunakan tripod / penopang sehingga gambar tidak shake / goyang. Namun beberapa fotografer justru memanfaat slow speed untuk menghasilkan sebuah foto yang bernilai seni tinggi, semisal digunakan untuk teknik panning pada sebuah kendaraan ataupun digunakan untuk membidik aliran sungai sehingga menghasilkan aliran sungai yang lembut bagaikan salju. Atau juga digunakan untuk menghasilkan sebuah laser / trail light dimalam hari. Ini salah satu gambr ketika saya menggunakan teknik slow speed di malam hari.
3. Fast Speed, merupakan kategori kecepatan tinggi dalam Shutter Speed.
Angkanya dimulai dari seper empat puluh detik (1/40s) hingga lebih dari seper
seribu detik (1/1000s). Fast Speed biasanya digunakan untuk objek dengan
kondisi penuh cahaya dan berkecepatan tinggi, sehingga tidak diperlukan sesuatu
untuk menopang kamera. Fast Speed sangat cocok digukanan untuk membekukan
sesuatu, seperti lebah yang sedang terbang kesana kemari, seorang pembalap
motor dengan kecepatan tinggi bahkan, ada kamera yang khusus diciptakan untuk
menerapkan Fast Speed sehingga dapat membekukan sebuah peluru yang sedang
melesat.
Thursday 11 October 2012
YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MEMFOTO OBYEK
A. MENCARI KESEMPATAN FOTOGRAFI
Lingkungan
sekitar kita banyak sekali menawarkan kesempatan dan obyek untuk mempraktekan
hobi fotografi kita. Misalnya, foto anggota keluarga yang sedang beraktifitas
atau berpose. Kita juga bisa menyalurkan hobi foto di acara sosial seperti
pernikahan teman atau saudara, acara ulang tahun, dan reuni. Kesenian rakyat
dan acara baik di kota,maupun di desa tempat dimana kita tinggal dapat
berpotensi menjadi subyek foto yang menarik
Isi dalam
rumah juga dapat menjadi subyek foto yang unik,seperti
souvenir,hiasan,perabotan rumah dan sebagainya. Jika kita menyukai alam kita
bisa berjalan-jalan,ke taman,ke kebun untuk mencari obyek foto. Jika kita
memiliki hobi lainnya, seperti olahraga,dan lain sebagainya kita bisa
menggunakan fotografi untuk merekam momen dan keindahannya.
Saat kita
bingung dan kehabisan ide, ada baiknya kita melihat-lihat karya dari fotografer
lainnya melalui media cetak maupun online. Gunakan karya mereka sebagai inspirasi
untuk mendapatkan ide baru.
Foto Air terjun,Grojogan Sewu, di daerah Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar
B. KUASAI PERALATAN
Sebelum kita
mengambil foto, sebaiknya kita menguasai cara mengoperasikan kamera yang akan
di gunakan untuk memfoto dengan baik. Kita bisa bisa mempelajari fungsi-fungsi
tombol dari buku manual maupun dari buku fotografi,atau mengikuti kursus dasar
fotografi
Memang kita
tidak perlu mengetahui semua fungsi kamera kita. Namun semakin kita tahu lebih
banyak detil-detil fitur kamera yang ada, semakin kita bisa mengoptimalkan
investasi kita
Selain
memahami peralatan , ada beberapa hal
yang perlu di perhatikan sebelum kita mengunakan kamera kita untuk memfoto
1.
Periksa setting kamera,misalnya pada EXPOSURE
COMPENSATION bernilai 0,AUTO EXPOSURE BRACKETING di titik 0
dan AUTO
BALANCE di sesuaikan dengan sumber cahaya
2.
Periksa ukuran dan format foto,
3.
Periksa AUTO ISO di non aktifkan atau di
aktifkan,
a.
Jika dinonaktifkan pada AUTO ISO kita bisa
mengendalikan gelap dan terang pada hasil foto
b.
Jika diaktifkan
pada AUTO ISO adalah untuk menangkap cahaya yang berubah-ubah
Subscribe to:
Posts (Atom)